EQOZMEDIA.ID – Terdapat sejumlah pengusaha yang kini menjabat sebagai Menteri dalam Kabinet Merah Putih yang dibentuk dan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029 terdiri dari 48 Menteri. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan telah dilakukan di Istana Negara, Senin (21/10/2024). Pengangkatan menteri dalam Kabinet Merah Putih berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres RI) No. 133/P Tahun 2024 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029. Dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut, para Menteri serempak mengatakan bahwa bersumpah akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti kepada bangsa dan negara.
“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” lanjut mereka.
Perlu diketahui bahwa dari 48 Menteri dalam Kabinet Merah Putih beberapa di antaranya adalah Menteri dari kalangan Pengusaha. Berikut informasinya dilansir dari Liputan6.com:
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya adalah seorang pengusaha yang juga sempat menjadi direktur dan komisaris di sejumlah perusahaan. Ia pernah menduduki posisi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Direktur PT Bisma Narendra, dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, sebelum masuk dunia politik dan menjadi menteri, ia adalah seorang pengusaha yang memulai karir bisnis di usia sangat dini. Gurita bisnis yang dijalaninya sudah menyebar hingga ke berbagai pelosok.
“Ritel ini kan saya umur 21 (tahun) sudah punya 20 provinsi. Punya 100 lebih kabupaten, cabang-cabang saya, grosir-grosir. Dulu di Jawa Barat itu baru ada satu mal, namanya Kings Shopping Centre. Enggak ada lagi yang lain, tahun 85,” ujar Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Indonesia Ritel Summit.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Selain berkarier di dunia politik, juga memiliki pengalaman di sektor bisnis. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Agumar Eka dari tahun 1994 hingga 1999. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Komisaris PT. Asiana Lintas Development sejak 2012.
Karier politik Agus Gumiwang dimulai saat ia bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar). kemudian Ia menjadi anggota MPR, perwakilan dari unsur pengusaha dari Gapensi pada periode 1997-1999.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelum merambah ke dunia pemerintahan, telah memiliki rekam jejak profesional yang panjang dan cemerlang di sektor bisnis. Pada tahun 2003, Bahlil mulai dikenal di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di mana ia aktif berperan di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.
Melihat potensi besar dari sumber daya alam di tanah kelahirannya, Papua, Bahlil mendirikan sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Kini, di bawah bendera PT Rifa Capital, perusahaan induk miliknya, Bahlil mengelola sekitar 10 perusahaan yang beroperasi di berbagai bidang. Kesuksesannya dalam dunia usaha menjadikannya salah satu pengusaha muda kondang di Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, juga seorang pengusaha atau CEO dari Jhonlin Air Transport (JAT). Jhonlin Air Transport adalah maskapai penerbangan regional di Indonesia yang fokus melayani daerah-daerah di Kalimantan Selatan.
Dudy Purwagandhi saat ini juga menjabat komisaris PT PLN (Persero) sejak Januari 2020. Selain itu Dody Hanggodo tercatat pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk (2017-2018) dan sebagai Komisaris PT Senabangun Anekapertiwi (2019-2020).
Sebagai informasi, PT Pradiksi Gunatama Tbk adalah perusahaan yang memiliki bisnis perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Sementara, PT Senabangun Anekapertiwi merupakan perusahaan afiliasi atau entitas anak dari PT Pradiksi Gunatama Tbk.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, memiliki pengalaman yang luas di berbagai perusahaan sebelum menjabat sebagai Komisaris PLN. Kariernya dimulai pada periode 1997-2004, ketika ia bekerja sebagai Staff Assistant BOD di PT Tri Usaha Bhakti Truba.
Kemudian, pada 2004-2007, ia memegang posisi sebagai Kepala Departemen GA di perusahaan yang sama, dan pada tahun berikutnya, ia bergabung dengan PT Dua Samudera Perkasa sebagai Internal Audit.
Pada tahun 2008-2009, Dudy diangkat sebagai Direktur PT Jhonlin Air Transport, sebuah perusahaan transportasi yang dimiliki oleh Haji Isam. Setelah itu, dari tahun 2009 hingga 2011, ia menjabat sebagai Direktur PT Dua Samudera Perkasa, dan juga menjadi Direktur PT Jhonlin Marine Trans, perusahaan pelayaran yang berfokus pada transportasi kargo bijih besi dan batu bara.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya adalah seorang pengusaha, yang menyelesaikan Pendidikan sarjana, magister, dan doktornya di bidang Pertanian, di Universitas Hasanuddin.
Pengalaman bisnisnya, yaitu memimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar. Perusahaan ini sebagian besar beroperasi di Indonesia Timur dan menjadikan Amran Sulaiman sebagai salah satu menteri terkaya yang diangkat ke kabinet baru ini.
Selain itu, Andi Amran Sulaiman juga pernah menduduki jabatan Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), yang kemudian jabatan tersebut diserahkan pada Jhony Saputra.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelum menjabat di Pemerintahan, Ia memulai kariernya di Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor sebagai System Analyst (1986-1988). Kemudian masih di perusahaan yang sama, menjadi Manajer Management Information System (MIS) (1988-1992) hingga pernah menjabat sebagai General Manager MIS and Business Development (1992-1995).
Pada periode 2000-2009, Sakti Wahyu juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama-Indonesian Tower, perusahaan ini membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur, penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 14.000 menara.
Dari pengalaman tersebut, ia menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi pada tahun 2005-2016, serta menjadi Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama pada tahun 2010-2016.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki passion di bidang media dan olahraga, pemimpin sekaligus pemilik sejumlah perusahaan media dan klub olahraga, serta terlibat aktif dalam pembinaan olahraga.
Sebelum menjadi Menteri BUMN, Erick adalah Komisaris Utama Mahaka Media (2010-2019), Presiden Klub Inter Milan (2013-2016), Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk, perusahaan induk ANTV, pada 2014-2019, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019), dan Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee/INASGOC (2018).
Erick Thohir menyelesaikan pendidikan formal di Amerika Serikat dengan mendapatkan gelar Associate of Arts bidang Komunikasi dari Glendale College, Bachelor of Arts bidang Periklanan di American College, dan MBA bidang Periklanan dari National University.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal, Rosan Roeslani, adalah seorang pebisnis dan salah satu tokoh berpengaruh dalam sektor ekonomi Indonesia. Di dunia bisnis, nama Rosan Roeslani bukanlah sosok baru. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) periode 2015-2020.
Rosan Roeslani pun tercatat dalam deretan orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada akhir 2023, kekayaan Rosan Reslani mencapai Rp860,71 miliar. Selain itu, pada tahun 2021, Forbes menempatkannya di peringkat ke-87 orang terkaya Indonesia dengan total kekayaan sebesar USD 450 juta.
Rosan menempuh pendidikan di luar negeri. Ia meraih gelar BA di bidang Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, pada tahun 1993, dan kemudian melanjutkan ke Antwerpen European University di Belgia, di mana ia memperoleh gelar MBA pada tahun 1996.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dikenal sebagai sosok yang berpengaruh di dunia bisnis dan sosial. Dia merupakan putri dari konglomerat Wiwoho Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group, sebuah perusahaan besar yang aktif di berbagai sektor, termasuk agribisnis dan pertambangan.
Selain itu, Widiyanti adalah istri dari Wishnu Wardhana yang merupakan mantan direktur utama PT Indika Energy Tbk (INDY), salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia. Diketahui bahwa Widiyanti Putri mulai terjun ke dunia bisnis sejak lama, terutama di sektor agribisnis melalui PT Teladan Prima Agro (TPA), yang bergerak di bidang pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur.
Di bawah pengelolaannya, TPA berkembang pesat dengan perkebunan yang tersebar di Kabupaten Berau, Kutai Timur, Paser, dan Kutai Kartanegara. Sejak 2021, Widiyanti menjabat sebagai Komisaris di PT Teladan Prima Agro. Sebelumnya, ia sempat menjadi Direktur di perusahaan yang sama selama periode 2012 hingga 2021. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa anak usaha TPA sejak 2013, dan pernah menjadi Komisaris PT Teladan Agro Resources dari 2007 sampai 2012.
Penulis : Agung Ramadhan
@eqozmedia.id Ngopi, makan enak, dan main biliar kapan aja? Cuma di @jensbilliard Cafe & Resto, buka 24 jam nonstop! Terbesar & terlengkap di Palu!
♬ suara asli - eqozmedia