EQOZMEDIA.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara Apresiasi Media Massa 2024 dengan tema “Kolaborasi Sektor Keuangan Untuk Indonesia Jaya” sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi media massa dalam mengkomunikasikan program dan kebijakan OJK kepada masyarakat.
Anggota Dewan Komisioner OJK memberikan secara langsung apresiasi kepada sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional dan daerah. Pemberian apresiasi ini merupakan bagian rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-13 yang diadakan di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa media massa berperan penting dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan menjaga kepercayaan masyarakat dengan menyampaikan berita yang benar, tepat, akurat dan berimbang.
OJK menurut Mahendra juga menyambut baik dan mengapresiasi upaya media massa dalam menggali informasi lebih dalam terhadap program dan kebijakan OJK, sehingga dapat disampaikan dengan lebih baik kepada masyarakat.
“OJK siap untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan rekan-rekan media massa. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih untuk pemberitaan, kerja sama, masukan dan kritik yang disampaikan,” kata Mahendra dikutip dalam keterangan resminya, Minggu (8/12/2024)
Mahendra dalam kesempatan itu juga menyampaikan upaya OJK untuk terus menjalankan amanat UU P2SK untuk semakin memperkuat perannya di masyarakat termasuk pengembangan ekonomi daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari menyampaikan pentingnya komunikasi dan informasi di era digital. Hal ini untuk menjawab tantangan adanya potensi misinformasi dan disinformasi yang bersumber dari pengaruh media sosial, influencer, dan overload informasi yang beredar.
“Agar informasi yang diperoleh masyarakat akurat, kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan maka dibutuhkan dukungan pemberitaan dari media massa. Media massa memegang peranan penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan reputasi industri jasa keuangan yang kredibel. Selain itu, media massa juga berperan untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan,” kata Friderica.
Lanjutnya, media massa juga berperan dalam menyampaikan kritik konstruktif dan membuka ruang dialog terhadap berbagai kebijakan dan program kerja OJK, sehingga berkontribusi untuk memastikan pelaku industri dan regulator bertindak sesuai dengan aturan dan menjaga kepentingan publik.
“Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada media massa di daerah yang telah membantu OJK khususnya Kantor OJK Daerah untuk menyampaikan program, kebijakan dan informasi sektor jasa keuangan di daerah,” kata Friderica.
Pemberian apresiasi OJK kepada media massa dinilai melalui jumlah pemberitaan positif terbanyak yang dibuat media massa mengenai OJK dan industri jasa keuangan dalam periode Oktober 2023 – September 2024. OJK mencatat terdapat 61.716 pemberitaan soal OJK dan Industri Jasa Keuangan.
OJK senantiasa mendorong media massa untuk ikut serta dalam mewujudkan industri jasa keuangan yang terpercaya, mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
Foto: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gelar acara Apresiasi Media Massa 2024, di Jakarta, Jumat (6/12/2024). FOTO: Dok. OJK
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendukung dan mendorong segala upaya untuk terciptanya penerapan keberlanjutan di pasar modal Indonesia, khususnya terkait dengan ketahanan iklim. Hal tersebut disampaikan oleh pihak BEI dalam acara Investing on Climate Editors’ Choice Award di Main Hall BEI Jakarta pada 4 Desember 2024 lalu.
“BEI adalah anggota Sustainable Stock Exchange yang merupakan salah satu inisiatif Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB). Salah satu fokus dari Sustainable Stock Exchange adalah terpenuhinya SDGs ke-13 tentang penanganan perubahan iklim,” ujar Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum BEI Risa E Rustam dalam keterangan resminya dikutip dari Antara News, Senin (9/12/2024).
Risa menjelaskan BEI melalui IDXCarbon telah memperkenalkan kelas aset baru, yaitu Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca atau yang populer disebut carbon credit (kredit karbon).
“Diharapkan keberadaan carbon credit ini dapat membantu perusahaan dalam inisiatif dekarbonisasi dan net zero. BEI juga telah menyelenggarakan program pelatihan IDX Net Zero Incubator yang bertujuan untuk mendukung dan menyediakan asistensi untuk perusahaan tercatat dalam rangka memulai upaya dekarbonisasi,” ujar Risa.
Ia mengatakan saat ini perusahaan perlu lebih aktif melakukan aksi pengurangan emisi gas rumah kaca, perluasan pemanfaatan energi hijau, offset karbon, pengolahan dan daur ulang limbah, dan berbagai kegiatan untuk mengekang perubahan iklim.
“Hal ini bukanlah kegiatan corporate social responsibility, melainkan investasi. Investasi lingkungan, sosial dan bisnis yang akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan bisnis perusahaan itu sendiri,” ujar Risa.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Investing on Climate Ardian Taufik Gesuri mengatakan dengan berinvestasi pada ketahanan iklim, sesungguhnya perusahaan bisa mendapatkan peluang bisnis dan penghematan biaya yang besar.
“Masa depan menjadi lebih hijau. Konsumen dan investor pun makin banyak yang menginginkan produk dari produsen yang ramah lingkungan. Transisi menuju masa depan tanpa emisi ini dapat menciptakan peluang pertumbuhan baru bagi bisnis, yang akan mendatangkan lapangan kerja baru dan dapat merevitalisasi ekonomi,” ujar Ardian.
Dalam kesempatan ini, telah diselenggarakan anugerah Investing on Climate Editors’ Choice Award, yaitu penghargaan yang diberikan kepada para pelaku usaha yang secara terukur, transparan, dan berkelanjutan memberlakukan komitmen dan strategi untuk mewujudkan target emisi net zero, sebagaimana tertuang dalam Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report.
Hasilnya, ada sejumlah 42 perusahaan emiten BEI maupun perusahaan non-publik yang meraih Best Literacy for Climate Resilience.
“Kami membentuk tim panel yang terdiri dari beberapa editor senior dan didukung ahli ekonomi lingkungan, memakai pendekatan balance scorecard Kaplan. Laporan Keberlanjutan kami kaji dengan belasan key performance indicators (KPI) untuk semua perspektif, baik financial, customer, internal business process, maupun learning and growth,” ujar Ardian.
Penulis : Agung Ramadhan
@eqozmedia.id Ngopi, makan enak, dan main biliar kapan aja? Cuma di @jensbilliard Cafe & Resto, buka 24 jam nonstop! Terbesar & terlengkap di Palu!
♬ suara asli - eqozmedia